![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNBK3HnHY3Ss0Gbbrp5xJQEWFJykxW3jgJapyK2iI9FckM1v7kmSAHHW7C_ho1kO3x_T1RN0b96f7krpGH-2CawovivnQUMH4dZGdh2WUKVfx1obxAOotrze_XeND36xfixlxwhZp71kE/s640/images+%25281%2529.jpg)
MRT
atau Mass Rapid Transportation merupakan solusi pemerintah Jakarta
dalam menyelesaikan masalah kemacetan. Namun, dalam pembangunannya justru
menimbulkan berbagai dampak yang dirasakan oleh masyarakat dan para explorer. Warga DKI Jakarta mengeluhkan
pembangunan moda transportasi MRT, yang dinilai memperparah kemacetan di Ibu
Kota. Bahkan, tidak jarang supir angkutan umum hingga kendaraan pribadi
mengembil ‘jalan tikus’.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhswMG8hE75UU-14ee7IxHKinsXW6YDXyMgXQh8ESi8yplP-pIhRqbcDWhVJQjlr2I_9xRNEKfsgtsMAooVl-q9vLR7SHpQJDIIx0WWWkYpHBq7oq-xAAGBwFerYVaZ6OvYdMdvtpeiMsM/s320/1453824485659.jpg)
Dan banyak pengemudi melewati jalan –
jalan perumahan untuk menghindari kemacetan. Tak hanya itu, menurut team
explore Jakarta, pengguna Jalan Fatmawati juga harus pintar – pintar mengatur jadwal
waktu dan harus pandai mencari jalan alternatif jika tidak ingin terjebak
macet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar